Planning / Rencana Ke Depan Saya
Simple aja nih…
1) Target pertama adalah mendapat nilai (ip/ipk) sebagus – bagusnya agar mudah mencari pekerjaan ketika lulus kuliah.
2) Mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kalo gak dapet ya kerja apa aja yang penting halal & gaji yang cocok pastinya..!!
3) Membuat senang orang tua terlebih dahulu, karena mereka sudah membesarkan kita sampai kita menjadi orang yang berguna. Bagaimana caranya?
· Memberikan nafkah dari hasil kerja kita untuk memenuhi kebutuhan mereka
· Sering – sering mencari hiburan untuk hari tua mereka supaya tidak jenuh
· Dan sebagainya…ok
4) Mengembangkan / meningkatkan pekerjaan serta membuat suatu usaha baru guna membantu memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat. Contoh :
· Membuat suatu produk software terbaru & menjualnya
· Kerja dengan sungguh-sungguh agar penghasilan meningkat
5) Ngumpulin uang sekaligus mencari jodoh…hahaha..
6) Hasil uang yang dikumpul & dapet jodoh apa lagi? Nikah yang pasti...!! Untuk melanjutkan keturunan & menempuh hidup yang baru (tapi tetap ingat yang nomer 2 ya..)
Cerita / Sinopsis Film
Pengejar Angin
Di sebuah kampung di daerah Lahat Sumatera Selatan, tinggal seorang remaja bernama DAPUNTA yang berumur 18 tahun dan sebentar lagi akan lulus SMA sehingga harus menentukan ke mana masa depannya harus melangkah. Tidak seperti kita yang dengan mudah melanjutkan pendidikan karena orang tua dapat membiayai. Oleh karena itu kita harus bersyukur atas keadaan yang diterima saat ini. (Alhamdulillah…)
Ibu Dapunta (Wanda Hamidah), sebenarnya sangat ingin agar Dapunta yang cerdas, melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah, tapi masalahnya sang AYAH menentangnya. Keadaan ini sangat berbanding terbalik dengan zaman sekarang. Ayahnya itu lebih menginginkan Dapunta yang dikenal sebagai “pengejar angin”, julukan bagi pelari tercepat di kampung itu, untuk melanjutkan jejaknya sebagai pemimpin dari para Bajing Loncat di Kampung mereka. Padahal tindakan Ayahnya itu sangat tidak mencerminkan Ayah yang baik & bijaksana, karena sudah tidak mengizinkan anaknya (Dapunta) melanjutkan pendidikan lebih tinggi, lebih-lebih ia juga menyuruh Dapunta untuk melanjutkan jejaknya yang sangat buruk itu, yaitu menjadi pemimpin Bajing Loncat di Kampung mereka.
Sebagai anak seorang perampok di wilayah rawan, Lahat, Sumatera Selatan, yang terkenal dengan bajing loncatnya, Dapunta sebenarnya tak pernah merasa nyaman. Ayahnya yang sekaligus pendekar atau jawara, pemimpin para perampok itu memang memiliki dominasi kuat terhadap cita-cita Dapunta yang masih polos dan ingin melanjutkan kuliah dibalik bakatnya yang besar sebagai pelari. Sang ibu pun tak bisa berbuat banyak meski selalu mau berkorban demi keinginan Dapunta.
Sampai suatu hari, Dapunta memberanikan diri untuk mengatakan kepada ayahnya bahwa ia mempunyai mimpi. Dan untuk itu, ia harus sekolah. Ia harus kuliah. Dengan cara apapun. Sayangnya itu semua tidak mudah. Selain kenyataan bahwa ia adalah anak seorang bajing loncat yang kemudian membuat ia dibenci oleh teman sekolahnya, ia pun juga harus berhadapan dengan JUSUF, rival sejatinya. Jusuf yang juga sama cerdas dan berbakat dengan Dapunta, sejak awal memang sudah membenci Dapunta. Ia tidak menyukai kenyataan bahwa ada orang lain di sekolah itu yang mampu menandingi kecerdasannya. Ia pun dengan sekuat tenaga mencoba untuk membuat hidup Dapunta menjadi sulit. Sifat Jusuf memang tidak pantas dibanggakan & ditiru, bukannya membantu temannya tapi malah membuat temannya susah. Belum lagi, kepala sekolah yang tidak simpatik dan tidak peduli dengan potensi murid-muridnya, ikut membuat mimpi Dapunta semakin penuh dengan rintangan.
Persaingan Dapunta dengan murid kaya sekelasnya, Jusuf akhirnya membuka identitas keluarga yang selama ini dirahasiakan Dapunta dari teman-temannya. Padahal, atas prakarsa pak guru Damar yang sejak lama mencium kecerdasan all-rounder Dapunta, ia tengah dipersiapkan ke olimpiade matematika di Jepang bersama Nyimas cinta pertamanya dan Jusuf yang dipromosikan kepala sekolah. Namun dana ke sekolah yang terbatas membuat tujuan ini susah terlaksana, maka Damar pun mempromosikan juga Dapunta ke sahabatnya dari Jakarta, Ferdy yang tengah mencari bakat pelari dari daerah. Dapunta pun tidak menyerah. Apalagi ketika Ferdy, teman lama Pak Damar itu yang juga seorang pelatih lari nasional dari Jakarta melihat bakat Dapunta yang sesungguhnya. Pemuda berjuluk “pengejar angin” ini pun akhirnya menemukan jalan lain menuju mimpinya. Ia bisa berlari, berlari dan berlari demi menggapai mimpinya. Karena bakatnya yang luar biasa, bisa membawa ia ke mana pun yang ia inginkan. Keinginan Dapunta pun terpecah dengan konflik ke ayahnya yang makin meruncing, sementara penegak hukum sudah siap meringkus gerombolan bajing loncat ini.
Dari cerita film diatas dapat disimpulkan bahwa walaupun kita hidup dengan keterbatasan biaya & juga keterbatasan pemikiran orang tua terhadap ankanya, kita tetap harus semangat & pantang menyerah. Karena setiap ada rintangan pasti ada jalan keluarnya. Permasalahan social dibidang ekonomi ini memang tidak asing lagi bagi kita. Mungkin itulah mengapa film ini dibuat, selain permasalahan tersebut film ini juga turun memperkenalkan kawasan & budaya Sumatera Selatan. Film ini saya dengar-dengar juga didukung oleh Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan, sepertinya juga dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk menunjukkan persiapan mereka dalam menyambut pelaksanaan Sea Games XXVI.
Sekian postingan cerita film “Pengejar Angin” yang saya buat ini…mudah-mudahan memberikan manfaat buat agan-agan,om, tante, mas, mba, pak de, bude dan lain-lain…
JANGAN LUPA DI SHARE KE TEMAN-TEMAN YANG LAIN YA….Terima Kasih...
www.gunadarma.ac.id
JANGAN LUPA DI SHARE KE TEMAN-TEMAN YANG LAIN YA….Terima Kasih...
www.gunadarma.ac.id
No comments:
Post a Comment