Friday, May 9, 2014

Kerangka Karangan

A.    Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

B.     Manfaat Kerangka Karangan
Adapun manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun karangan secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan, antara lain :
a.        Mempermudah pembahasan tulisan.
b.        Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
c.        Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
d.       Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
e.        Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
f.         Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.

Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.


C.     Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
Adapun syarat-syarat kerangka karangan yang baik antara lain :
a.       Pengungkapan maksudnya harus jelas.
b.      Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
c.       Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
d.      Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.

D.      Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan
Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan, berikut langkah-langkahnya, antara lain :

1.      Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a.       Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
b.      Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c.       Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2.      Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3.      Menyeleksi bahan
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya :
a.       Catat hal penting semampunya.
b.      Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c.       Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4.      Membuat kerangka
Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi. Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

      E.     Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a.       Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul).
b.      Mengatur urutan gagasan.
c.       Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d.      Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)


      F.     Mengembangkan kerangka karanga
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.




Contoh Kerangka Karangan
Tema : Kesehatan Lingkungan
Judul : Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan

1. Pengertian
              1.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Pengaruhnya
              1.2 Ciri - ciri Lingkungan yang Sudah Tercemar
2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
              2.1 Faktor Internal
                    a. lemahnya kesadaran diri manusia untuk menjaga lingkungan.
                    b. sarana dan prasarana yang kurang mendukung
              2.2 Faktor Eksternal
                    a. alam menentukan kehendaknya sendiri
3. Parameter Pencemaran Lingkungan
              3.1 Parameter Fisik
              3.2 Parameter Kimia
                    a. pengukuran PH air
                    b. pengukuran kadar CO2
4. Macam - macam Pencemaran Lingkungan
              3.1 Pencemaran Berdasarkan Tempat Terjadinya
                    a. pencemaran tanah
                    b. pencemaran air
                    c. pencemaran udara
                    d. pencemaran suara
              3.2 Pencemaran Menurut Bahan Pencemarnya
                    a. pencemaran kimiawi
                    b. pencemaran biologi
                    c. pencemaran fisik
4. Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan
              4.1 Penyakit Lanngsung & Tidak Langsung
              4.2 Penyakit Menular & Tidak Menular
5. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan
              5.1 Tindakan Preventif (Pencegahan)
                    a. mengenal dan mengetahui resiko yang mungkin terjadi dari pencemaran lingkungan
                    b. melakukan sosialisasi sejak dini mengenani lingkungan dan kesehatan
              5.2 Tindakan Represif
                    a. sanksi diperlukan untuk memberikan efek jera bagi yang mencemari lingkungan
              5.3 Tindakan Kuratif
                    a. pentingnya mengingatkan terhadap sesama bagi kesehatan lingkungan


Sumber :
http://halfkill.wordpress.com/2012/03/10/membuat-kerangka-karangan/