Allah menciptakan bumi lengkap dengan lapisan udaranya. Selain
menyediakan oksigen untuk pernafasan manusia, udara juga berfungsi
sebagai selimut yang menghangatkan bumi. Tanpa lapisan udara, bumi akan
menjadi sangat panas di siang hari dan amat dingin di malam hari.
Saat matahari menyinari bumi, maka 25% panasnya akan dipantulkan
partikel lain di atmosfer sehingga tak sampai ke bumi; 25%-nya lagi akan
diserap awan; 45%-nya diserap permukaan bumi, baik daratan maupun
lautan; dan yang 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Sedangkan
saat malam hari, daratan dan lautan akan melepaskan cadangan panasnya
sehingga bumi tetap hangat.
Namun sepertinya keseimbangan dan keserasian alam kini mulai
terancam. Bukankah kita merasakan cuaca kini semakin panas? Gelombang
laut makin tinggi sehingga nelayan dan kapal-kapal takut untuk berlayar.
Banjir melanda beberapa tempat di dunia, sedangkan pada saat yang sama
banyak wilayah justru dilanda kekeringan.
Perilaku manusia yang tak ramah lingkungan menjadi salah satu
penyebabnya. Industrialisasi dan transportasi yang berkembang pesat
membuat konsumsi bahan-nakar meningkat tajam. Akibatnya emisi gas buang
hasil pembakaran pun meningkat. Dalam setahun, atmosfer bumi menerima
18,35 miliar ton kabon dioksida (18.350.000.000.000 kg). keberadaan gas
ini di atmosfer mampu menghalangi keluarnya energi matahari untuk
meninggalkan bumi. Pada saat yang sama, luas hutan yang mampu menyerap
gas karbon dioksida terus berkurang. Akibatnya, suhu bumi pun semakin
panas.
Rata-rata temperature permukaan bumi sekitar 15°C (59°F). Selama
seratus tahun terakhir, rata-rata temperature ini telah meningkat
sebesar 0,6 derajat Celcius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuwan
memperkirakan pada tahun 2100, suhu bumi akan meningkat hingga 1,4 – 5,8
°C (2,5 – 10,4 °F).
Jika suhu bumi terus meningkat, bukan hal mustahil jika es-es di
kutub dan salju abadi di gunung-gunung tinggi akan mencair. Akibatnya
permukaan laut akan naik, dan kehidupan di sepanjang pesisir pantai
terancam kehancuran karna air laut akan lebih menjorok ke pantai. Bahkan
pulau-pulau kecil kemungkinan bisa tenggelam.
Sumber :
http://sekitarislam.wordpress.com
No comments:
Post a Comment