Sunday, December 30, 2012

Konflik Organisasi


Konflik Organisasi

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. 



Jenis - Jenis Konflik :
a)      Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b)      Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c)      Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
d)     Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)


Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini , ada 5 jenis konflik , yaitu :

a)      Konflik dalam diri individu.
b)      Konflik antar individu.
c)      Konflik antar individu dan kelompok.
d)     Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e)      Konflik antar organisasi


 Sumber-Sumber Konflik
a)      Kebutuhanuntuk membagi(sumber daya-sumber daya) yang terbatas.
b)      Perbedaan-perbedaandalam berbagaitujuan.
c)      Salingketergantungan kegiatan-kegiatankerja.
d)     Perbedaannilai-nilai atau persepsi.
e)      Kemandirian organisasional.
f)       Gaya-gayaindividual.

 Strategi Penyelesaian Konflik
Ada 3 strategi dasar :
a)      Kalah –kalah
b)      Menang –kalah
c)      Menang –menang.


Pengertian Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1.      Motivasi Fisiologis
2.      Motivasi Psikologis.


Teori-Teori Motivasi

a. TeoriX dan teori Y Mc Gregor.

Anggapan-anggapanyang mendasari teoriX :

1.      Rata-rata para pekerja itu malas, tidaksukabekerjadan akan menghindarinya bila dapat.
2.      Karenapada dasarnya pekerja tidaksukabekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan denganhukuman, dan diarahkan untukpencapaiantujuan organisasi.
3.      Rata-rata para pekerja lebih senangdibimbing, berusaha menghindari tanggung- jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.

Anggapan-anggapan yang mendasari teori Y :
1.      Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2.      Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3.      Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan dayaimajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4.      Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
5.      Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6.      Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.

b. TeoriHirarki Kebutuhan Maslow

Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu :
1.      Kebutuhan Fisiologis
2.      Kebutuhan Keamanan
3.      Kebutuhan Sosial
4.      Kebutuhan Penghargaan
5.      Kebutuhan Aktualisasi Diri


c. TeoriMotivasi Berprestasi Mc Clelland

Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi.
Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu :
1.      Kebutuhan Prestasi
2.      Kebutuhan Afiliasi
3.      Kebutuhan Kekuasaan.


d. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg

Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (job dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers disebar motivators dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.


Sumber :